USAI melahirkan, moms selalu menunggu saat di mana anak tersenyum manis. Saat itulah Anda merasakan kebahagiaan yang begitu mendalam.
Selain momen seperti itu, Anda bisa mengetahui waktu bayi bisa tersenyum
dan tertawa, seperti diungkap Jovita Marua Ferliana Mpsi dari Rumah
Sakit Royal Taruna Jakarta.
- Beberapa menit atau jam setelah lahir, bayi Anda sudah bisa tersenyum. Senyum pertamanya mungkin akan moms
temui saat ia terlelap. Jika si kecil tersenyum dalam tidurnya,
tandanya ia tertidur pulas atau disebut juga fase tidur REM (Rapid Eye
Movement) atau tahap tidur aktif. Saat itu, tubuh bayi mengalami
perubahan psikologi yang mengaktifkan refleks tertentu, salah satunya
adalah senyum. Tersenyum merupakan reaksi dari aktivitas sistem saraf
subkortikal (gerakan tarik-menarik bagian mulut bawah) yang bekerja
untuk mencapai suatu kematangan sistem saraf. Ini merupakan reaksi
fisik, bukan sinyal emosi.
- Pada minggu kedua, setelah bayi lebih banyak bangun, maka senyuman
terjadi saat ia sedang bangun. Respons senyumnya terbangkitkan oleh
sensasi yang ia rasakan lewat kulitnya (misalnya saat moms meniup kulitnya atau mencium pipinya).
- Pada minggu ketiga, bayi mulai sadar dan menaruh perhatian pada
pengasuh atau orang terdekatnya melalui suara yang sering ia dengar. Hal
ini karena fungsi mata belum berkembang secara optimal. Ketika ia
mendengar suara yang familiar tersebut maka ia akan tersenyum sesekali.
- Memasuki bulan kedua, fungsi optik lensa bayi sudah mulai berkembang,
ia memasuki masa rekognisi visual. Bayi sudah mulai bisa membedakan atau
mengenali orang yang dikenalnya dan ia memberikan senyuman secara
sosial. Bayi tersenyum pada stimulus atau rangsangan yang tampak oleh
matanya, contoh: saat moms menatap si kecil, ia bisa tersenyum.
- Pada bulan keempat, barulah bayi mulai tertawa. Ia tertawa ketika ada
stimulus dan sensasi sensorik seperti dicium di perutnya dan ia mulai
tertawa sebagai bentuk respons dari stimulus yang diberikan oleh
lingkungan.
- Memasuki usia 6 bulan, bayi akan tertawa ketika mendengar suara-suara
lucu seperti cilukba. Saat ini ia sudah bisa menggabungkan antara visual
dan auditory untuk tertawa.
- Saat bayi berusia 10 bulan, perkembangan tertawanya sudah lebih
kompleks karena fungsi kognitifnya sudah lebih berkembang. Ia sudah
mulai mengerti mana perbuatan lucu dan yang tidak.
- Pada usia 11 bulan bayi sudah bisa mengajak orang lain tertawa. Ia
mulai mengembangkan kemampuan berbahasa dan rasa humornya juga mulai
muncul. Ia mulai tahu apa yang lingkungan harapkan darinya sehingga ia
berusaha untuk membuat orang lain tertawa dengan tingkahnya. Bisa saja
ia memutar-mutar meja bundar hingga mainannya jatuh. Dalam fase ini ia
sudah mengenal sebab akibat dan hubungan timbal balik. Jika lingkungan
tertawa maka ia akan mengulang hal tersebut, sebaliknya jika ia berbuat
lucu dan lingkungan tidak tertawa maka lain kali ia tidak akan
mengulanginya lagi. (Sumber: Mom & Kiddie)
(tty)
(okezone)
Komentar
Posting Komentar